Tips : Menjadi Teman Curhat dan Pendengar Yang Baik
![]() |
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash |
Ruang Bercerita dan Berbagi Sudut Pandang
![]() |
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash |
“When you have a lot of confidence and you feel like nobody can beat you, it’s game over for everyone else.” – Jason Day
Permasalahan kepercayaan diri dan rasa insecure sering kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari. Entah terjadi dalam lingkungan, pergaulan, atau
justru terjadi pada diri kita sendiri. Perasaan insecure memang dapat terjadi kepada semua orang, namun perempuan cenderung lebih sering
mengalaminya, mengingat perempuan biasanya jauh lebih sensitive dibanding laki
laki.
Rasa insecure yang kita rasakan memiliki korelasi dengan rasa percaya diri pada masing-masing individu. Rasa percayaan diri bukan sesuatu yang sudah kita milikki dan bersifat tetap (tidak bisa kita ubah). Kepercayaan diri
yang kita bawa sekarang turut dipengaruhi oleh pola asuh, faktor lingkungan,
dan juga pergaulan, dalam artian kita dapat melakukan beberapa hal yang dapat
membantu kita untuk menumbuhkan rasa percaya diri kita.
Sering kali kita memikirkan hal buruk yang sebenarnya belum tentu
benar mengenai diri kita. Kita kerap memikirkan sesuatu yang bahkan belum pernah
terjadi, hingga kita lupa bahwa kekuatan paling besar untuk membangun rasa percayaan diri adalah kekuatan dari dalam diri sendiri.
Bila kita menyadari, pemikiran kita memegang pengaruh besar dalam hidup kita, apa yang kita pikirkan akan membentuk sebuah mindset, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi apa yang kita rasakan dan bagaimana kita bersikap.
“Dia pintar, aku tidak mungkin bisa!”
“Aku tak memiliki apapun untuk ditunjukkan, apa yang membuatku menarik?”
“Bagaimana jika aku mengenakan baju ini, dan terlihat aneh di mata semua orang?”
Kata-kata negatif yang terus menerus berputar di kepala kita akan menyebabkan kita terus merasa kurang, hal ini tentu membuat kita merasa powerless.
Jadi, dibanding terus menerus memikirkan sesuatu yang negatif terkait diri sendiri, mulailah melakukan afirmasi positive setiap hari! Sisihkan waktu 3-5 menit dan ucapkan kata-kata positif untuk mengawali hari Anda!
2. Tak Perlu Ikuti Arus : Buat Standar Untuk Dirimu Sendiri!
Rasa insecure kadang muncul saat kita terus membandingkan hidup kita dengan orang lain. Membayangkan bagaimana orang lain menjalani kehidupannya, berpikir bahwa jalan yang mereka lalui terlihat jauh lebih menyenangkan, atau melihat bagaimana orang lain berhasil mencapai posisi tertentu. Kita cenderung membandingkan keberhasilan yang diperoleh orang lain dengan kondisi kita saat ini.
Padahal hal ini jelas tidak adil. Saat kita melihat keberhasilan orang lain, coba tanyakan pada diri kita :
Apakah hal itu, keberhasilan itu, memang apa yang benar-benar aku butuhkan?
Apakah pencapaian tersebut memang apa yang aku inginkan?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat kita berpikir, apakah benar hal yang membuat kita merasa minder memang apa yang ingin kita dapatkan dalam hidup? Apakah kita sudah memiliki standar hidup, atau selama ini hidup mengikuti standar yang dibuat orang lain?
Teman -teman, kita tidak perlu menjadi A ketika orang lain menjadi A, kita tidak perlu sampai pada posisi C untuk mebuktikan kita dapat melampaui apa yang menjadi definisi sukses bagi orang lain. Berhenti untuk mencari ke luar, dan mulailah mencari ke dalam diri sendiri.
Coba tentukan standar kebahagiaanmu, semisal : Sukses seperti apa yang kamu inginkan? Atau buat standar
kecantikanmu, seperti apa penggambaran cantik yang kamu pikirkan?
Cantik secara fisik penampilan? atau cantik secara pemikiran dan perkataan?
Tidak ada yang salah dengan keduanya, karena semua dikembalikan pada
standar yang dipilih masing-masing individu. Begitupun dengan
kesuksessan, bila definisi anda mengenai sukses jauh dari sekedar mengumpulkan
materi, maka tidak perlu merasa insecure dengan keberhasilan finansial orang
lain.
Pernahkah kalian mendengar beberapa orang yang mengakui hidupnya
jauh lebih bahagia ketika mereka berhenti menggunakan sosial media? Di sini, saya tidak berniat untuk meminta teman-teman berhenti
menggunakan sosial media. Kita masih membutuhkannya, dan kita tak bisa
menyalahkan teknologi dalam hal ini.
Tetapi, kita dapat memberi batasan dan bersikap lebih bijak dalam
menggunakan sosial media. Kita perlu menyadari bahwa apa yang orang bagikan
melalui sosial media hanya sekian persen dari apa yang sebenarnya terjadi dalam
hidupnya. Selayaknya manusia, orang cenderung membagikan hal-hal yang
menyenangkan di sosial media, hal ini memang kita lakukan untuk mengikuti ego
kita
Semakin terpenuhi keingannya, semakin terlihat menarik hidupnya, semakin terpenuhi pula egonya.
Tak ada maksud menyalahkan, kitapun akan
melakukan hal yang sama bukan?
Maka dari itu, bijaklah dalam menggunakan sosial media. Orang bisa membagikan peristiwa menarik dalam hidup mereka. Berkumpul bersama teman, menghabiskan waktu seorang diri di caffe terkenal, atau hal – hal lain. Tetapi hampir tidak pernah kita menemukan orang yang menceritakan hal memalukan yang menimpa mereka hari ini, pertengkaran dengan teman, atau kesialan lain yang terjadi dalam hidup mereka.
Sekali lagi, batasi, dan bijaklah untuk menerima dan mencerna
informasi yang kalian terima!
Berapa banyak dari kita yang masih merasa takut untuk
menjadi berbeda? Rasanya terlihat mudah ketika kita melakukan hal yang telah
banyak dilakukan orang lain, namun akan lain ceritanya jika kita memilih hal
yang berbeda—bahkan terlihat aneh di mata orang lain.
Saat itulah, kepercayaan kita pada diri kita diuji. Lagi dan lagi,
semua kembali pada kebahagiaan dan prinsip hidup masing masing.
Gunakan pakaian yang kamu suka, kembangkan hobby yang selama ini sempat kamu tunda, rencanakan hal yang selama ini kamu inginkan. Jangan biarkan insecurity dan permasalahan kepercayaan diri menghalangi kita dalam meraih kebahagiaan ya!
Hal lain yang dapat kita lakukan untuk membangun rasa percaya diri
kita adalah berlatih dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Jika esok kita berhadapan dengan sebuah keadaan yang membuat kita
tidak cukup yakin, semisal seperti : presentasi di depan banyak orang, menjadi
pembicara di dalam sebuah kegiatan, atau bertemu dengan seseorang yang sangat
kalian idolakan. Maka berlatih adalah solusinya.
Dengan berlatih, kita akan jauh lebih merasa percaya diri, karena
kita sadar kita telah memiliki bekal sebelumnya. Begitupun dengan penampilan,
mempersiapkan diri kita lebih baik saat akan pergi ke luar rumah akan membuat
kepercayaan diri kita meningkat.
6. Acceptance Is the Key !
Penerimaan adalah kuncinya. Kita harus menerima bahwa kita
memiliki kekurangan, ada banyak hal yang memang tidak bisa kita raih dan
dapatkan dalam hidup ini. Dibanding dengan mengejar sesuatu yang akan membuat
kita lelah untuk meraihnya, cobalah untuk menerima dan memaafkan diri sendiri.
Terima bahwa kita memang tidak sempurna, dan bersyukur untuk semua
yang telah diri kita lakukan sejauh ini.
Bagaimana caranya aku
bisa menerima diriku, saat aku tak mengerti apa yang bisa aku banggakan dari
diriku?
Beri jeda, dan tarik dirimu. Lihat perjuangan dan proses yang kau
lalui untuk menjadi lebih baik hari demi hari. Bila yang kita lihat hanya hasil
akhir, kita tidak akan pernah merasa puas, dan orang dengan tipikal seperti itu
adalah orang yang tidak sudi untuk menerima kegagalan.
Dibanding membandingkan dengan hasil akhir, coba bandingkan dengan
proses yang telah kita lalui sejauh ini, perubahan dan perjuangan apa yang
telah kita lakukan. Dan perkembangan apa yang kita dapatkan.
Dengan begitu, kita dapat lebih menerima diri kita, kita dapat
menerima kekurangan, dan menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak hal lain yang
dapat kita banggakan!
Sekian tips untuk mengatasi rasa insecure
dan meningkatkan percaya diri kalian! Semoga bermanfaat !
Apa kalian pernah menangis ketika melihat orang lain menangis, sekalipun kalian tidak mengerti masalah mereka apa?
Atau kalian pernah merasa senang, seakan itu bagian dari kebahagiaan kalian, walau hal tersebut terjadi pada orang lain?
Atau mungkin, saat berada di tengah keramaian, kalian sering merasa lelah, karena kalian terlalu banyak merasakan stimulus dari orang di sekitar kalian, sehingga kalian kerap memerlukan waktu untuk sendiri?
Tanda-tanda di atas dapat menunjukkan kalau kalian highly sensitif people (HSP), sepertiku. Namun sebelum kita lanjut, perlu dicatat kalau 'sensitifitas' antara satu orang dan orang lainnya berbeda. Dan semua tips yang akan dibagikan di sini murni berdasarkan pengalamanku pribadi sebagai seorang HSP.
Mudahnya, HSP adalah orang yang memiliki sensitivitas lebih tinggi dari orang normal sehingga kadang bereaksi lebih besar juga cepat terhadap setiap stimulus yang mereka rasakan. HSP sama dengan orang-orang lainnya. Mereka merasakan rasa senang, sedih, marah, kecewa, seperti orang biasa, namun mereka merasakan emosi lebih dalam. HSP sangat terhubung dengan emosi mereka. Maka dari itu, pengendalian emosi dan pemberian space dengan lingkungan mereka sangat penting untuk dilakukan.
Jangan pernah membohongi atau mencoba menutupi apa yang kalian rasakan. Saat rasa marah datang, terima dan rasakan. Begitupun saat rasa sedih yang datang, terima bahwa itu merupakan emosi yang mengalir dari dalam diri kalian. Tidak perlu malu untuk menangis, tidak perlu malu untuk menunjukkan emosi kalian. Kesehatan mental kalian adalah hal yang paling penting. Toh, kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh persepsi orang lain.
Wajar bagi seorang HSP untuk merasakan banyak energi pada saat yang bersamaan. Seorang HSP sering merasa overwhelming. Maka dari itu validasi emosi sangat penting. Saat merasa overwhelming, kita dapat menanyakan kembali pada diri kita. Apa yang saya rasakan sekarang? Apa saya merasa sedih? Apa saya sedang marah sekarang?
Bahkan, kita harus mempertanyakan,
"Ini emosiku atau emosi orang lain?"
"Ini rasa sedihku atau rasa sedih orang lain?"
Mengenali emosi yang kalian rasakan akan sangat membantu kalian untuk dapat mengendalikan semua emosi yang datang.
Sebagai seorang HSP, kalian harus mulai belajar untuk mengenal lingkungan seperti apa yang membuat kalian merasa nyaman, dan lingkungan seperti apa yang menguras energi kalian. Menemukan teman-teman dengan vibrasi yang sama akan membuat kalian merasa bersemangat sepanjang saat, namun apabila kalian berada dalam circumtances yang salah, kalian akan merasa lelah, dan akhirnya justru menghilangkan semangat kalian.
Jangan ragu untuk pergi apabila kalian berada dalam pergaulan yang membuat kalian merasa tidak nyaman, jangan memaksakan untuk bertahan dalam pertemanan yang toxic hanya karena kalian merasa takut sendirian. Lebih baik sendiri, dibanding terjebak dalam circumtances yang salah. Seorang HSP harus tau, mana orang yang bisa kalian keep dan jadikan teman, dan mana orang yang harus kalian tunjukkan jalan keluar.
Perlu kalian sadari, bahwa tidak semua orang dapat terhubung baik dengan emosi mereka. Keuntungan besar yang dimiliki seorang HSP adalah terhubung dengan emosi lebih dalam. Maka dari itu, saat merasakan banyak emosi, tuangkan hal tersebut pada karya dan seni. Bisa menulis, bermain musik, melukis dan masih banyak lagi. Membuat suatu karya dengan melibatkan emosi tentu akan menghasilkan karya seni yang berkualitas baik. Maka dari itu, jadikan sesuatu yang selalu orang pandang lemah menjadi kelebihan di diri kalian.
Sekian tips untuk semua HSP di luar sana! Semoga informasi ini dapat bermanfaat :)